Setelah sebelumnya kami membagikan 15 Macam Tutorial dan Makna Tekuluk dari Kerinci - Jambi, selanjutnya ada tutorial dan makna tekuluk dari Kabupaten Bungo, Batang Hari, dan Juga Tebo yang masih berada dalam satu wilayah di Provinsi Jambi.
Kanti-kanti pasti sudah tidak asing dengan Tekuluk, atau sering disebut juga dengan Tengkuluk yang merupakan tutup kepala tradisional khas Jambi. Namun tahukah kanti-kanti jika setiap Kabupaten dan Kota di Provinsi Jambi memiliki ragam Tekuluk masing-masing?
Biasanya tutup kepala yang dikreasikan dengan cara dililit ini juga melambangkan makna dari budaya dan kebiasaan penduduk setempat. Maka tidak heran jika setiap daerah memiliki gaya Tekuluk masing-masing.
Kali ini kami akan menjabarkan tutorial dan makna Tekuluk dari Kabupaten Kerinci. Ada pun foto-foto tutorial ini didapatkan dari Instagram Dekranasda Prov Jambi yang sumbernya juga berasal dari buku "Tekuluk" dan "Kuluk" produksi Dekranasda Provinsi Jambi.
 |
| Freepik |
Kita semua tahu kalau pandemi covid-19 belum berakhir di negara yang kita cintai ini. Bahkan meski sudah mendekati penghujung tahun, belum tahu kapan pastinya situasi akan kembali normal seperti dulu.
Normal yang dimaksud dimana kita bisa pergi kemana-mana bebas tanpa takut kerumunan, tanpa takut lupa bawa masker, takut untuk bersalaman, dan takut memeluk orang terkasih yang sudah lama tidak dijumpai.
Apalagi soal jalan-jalan, rasanya hampir semua orang merindukan bisa traveling bebas tanpa harus membawa persyaratan hasil rapid dan swab test. Bisa ke luar kota atau ke luar negri tanpa takut pulang membawa virus tersebut.
Meski begitu kita patut mengikuti anjuran pemerintah dan tim medis agar kurva penularan covid-19 bisa landai bahkan menurun.
Terlalu banyak berdiam di rumah saja tentu akan bosan kalau tidak dimanfaatkan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat atau sekedar mencari hiburan.
Untuk itu berikut kami berikan beberapa tips agar teman-teman semua tetap bisa dapat hiburan meski belum bisa jalan-jalan.
1. Melakukan Hobi yang Sempat Tertunda
Coba ingat kembali apa hal-hal yang disukai namun dulu jarang dilakukan karena tertunda banyaknya kesibukan di luar rumah. Mungkin dengan banyaknya waktu di rumah, teman-teman bisa memulai kembali hobi tersebut.
Contohnya merawat hewan peliharaan, bertanam atau berkebun di pekarangan rumah, bisa juga membuat konten-konten vlog dan blog yang menarik.
Siapa tahu hikmah dibalik belum bisa pergi jauh, justru membuat kita bisa fokus akan hobi yang membuat kita bahagia dan bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
2. Quality Time Bersama Keluarga
Ngaku deh, dulu sebelum ada pandemi Covid-19 seberapa sering kumpul bersama keluarga? Sebulan sekali? Atau bahkan sangat jarang karena semua anggota keluarga punya kesibukan masing-masing?
Manfaatkan momen ini untuk quality time bersama keluarga. Bisa dengan masak dan makan bersama, bermain permainan yang bisa dimainkan seluruh anggota keluarga, atau sekedar memberikan pijitan kepada orang tua tercinta.
3. Bermain Musik dan Bernyanyi
Pandemi Covid-19 memang memberikam dampak psikis juga kepada kita semua. Untuk itu pandai-pandailah mencari hiburan di rumah.
Ambil gitar, lalu mainkan dan bernyanyilah sepuas hati. Bisa juga coba dengan alat musik yang lain. Nggak bisa main alat musik? Mungkin ini saat yang tepat untuk belajar.
4. Belajar Hal-Hal Baru
Pernah kepikiran ingin menambah ilmu dan kemampuan? Maanfaatkan momen banyak di rumah saja ini dengan belajar hal-hal baru yang kita inginkan.
Sumbernya bisa dari buku, artikel, dan video di internet. Bisa juga mengikuti webminar dan kelas zoom yang gratis atau berbayar.
Dengan menyibukkan diri pada hal-hal positif tentu bisa membantu mengalihkan pikiran yang penat menanti kapan pandemi akan berakhir.
5. Menonton Film dan Sinetron Favorit
Jangan sedih kalau belum bisa nonton film langsung ke bioskop. Karena sekarang ada banyak konten menarik dari platform digital. Salah satunya adalah aplikasi Vidio yang banyak menyajikan film dan sinetron yang menghibur.
Di aplikasi Vidio, kita bisa nonton Anak Langit sinetron yang sangat populer di Indonesia sejak tahun 2017.
Alur ceritanya yang menarik dan pemainnya yang cantik dan ganteng, membuat sinetron ini sangat seru untuk ditonton berulang-ulang.
Biar lebih seru, kalian bisa mengajak anggota keluarga lain untuk menonton bersama atau tinggal share saja link dari sinetron Anak Langit dari aplikasi Vidio dan kirim melalui pesan kepada teman dan kerabat.
Itulah beberapa ide hiburan yang bisa dilakukan di rumah. Kita memang harus berusaha menjaga kesehatan fisik dan mental agar tetap kuat melawan pandemi covid-19 ini.
 |
Satu lagi lagu daerah Jambi yang dinyanyikan oleh pedangdut senior di Indonesia, yaitu Ikke Nurjanah. Suara Ikke yang merdu dan cengkok melayunya yang aduhai, membuat lagu ini semakin enak di dengar.
Orang Kayo Hitam itu sendiri merupakan anak dari Datuk Paduko Berhala dan Putri Pinang Masak yang merupakan pemimpin Jambi pada masanya.
 |
| Logo Kabupaten Tanjung Jabung Timur / Sumber: tanjabtimkab.go.id |
Kali ini kita akan membahas tentang Kabupaten Tanjung Jabung Timur atau yang sering disebut dengan singkatan Tanjabtim. Kabupaten Tanjabtim merupakan satu dari sebelas Kabupaten/Kota Jambi. Letaknya sendiri hanya sekitar 1-1,5 jam perjalanan dari kota Jambi melewai Jembatan Aurduri/ Batang Hari 2.
Minggu (13/9/2020) beberapa grup whatsapp dihebohkan dengan adanya video pernyataan dari wali kota Jambi bapak Syarif Fasha yang menyatakan bahwa dirinya positif Covid-19.
Setelah ditelurusi video itu benar adanya karena bersumber dari akun instagram pribadi beliau @fasha_jbi.
 |
| Foto oleh : Muhammad Muhadir |
Satu lagi lagu daerah Jambi yang irama melayunya sangat kental dan asik untuk didengarkan. Yaitu lagu "Kampung Mendaharo". Sesuai namanya lagu ini menceritakan sejarah dari Mendahara, sebuah kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Meski nama daerahnya adalah "Mendahara" tapi orang Jambi kerap melafalkan dengan ujung huruf "o" atau "e" menjadi Mendaharo atau Mendahare.
Selain iringan musiknya yang bagus, lirik lagunya sangat khas melayu Jambi dengan rima yang sama pada akhir kalimat, sehingga menyerupai pantun. Langsung saja yuk kita simak liriknya agar bisa berdendang bersama.
Langganan:
Postingan (Atom)
