Halaman



Sebagai orang asli Jambi yang lidahnya akrab dengan Tempoyak, sesekali bolehlah kami menikmati kuliner khas negara lain, yaitu Jepang. Sekalipun begitu, nggak perlu jauh-jauh ke Jepang karena di kabupaten Bungo pun ada restoran yang menyediakan Shabu-Shabu.


Jangan salah ya, Shabu yang dimaksud bukan zat adiktif yang terlarang. Namun Shabu-Shabu merupakan makanan yang terdiri dari aneka daging dan sayuran yang dimasak atau dicelupkan dalam kuah panas. Jadi ciri khas kuliner ini tersedia kompor dan panci di atas meja makan, sehingga konsumen memasak sendiri makanannya.

Di 2Dbes Shabu yang disediakan terdiri dari paket untuk beberapa orang atau bisa memilih sendiri aneka daging (Frozen food) yang disediakan. Ada crab stick, fish ball, cheese ball, chicken stick, tahu, bakso, aneka jamur, dan juga ragam sayuran seperti wortel, kol, dan sawi. Sedangkan kuahnya ada dua jenis, kuah sup (tidak pedas) dan kuah TomYam (pedas). Kita bisa memasan kedua kuah tersebut dalam satu panci (ada pemisahnya).




Begitu panci berisi kuah disajikan dan kompor dinyalakan, rasanya nggak sabar untuk memasukkan aneka Frozen food ke dalamnya. Memang disayangkan belum ada lembaran tipis daging asli, tapi lumayanlah untuk mengobati kerinduan pada kuliner yang lezat disantap selagi hangat ini.

Setelah kuah cukup panas, kita tinggal memasukkan aneka Frozen food dan sayurannya. Tunggu sekitar 5-10 menit lalu siap disantap. Oh ya sebagai orang Indonesia yang cinta mati sama nasi disini Kanti juga bisa memesan nasi putih disini.


Memang selain shabu-shabu, ada menu lain yang disediakan. Salah satunya aneka dimsum. Masih cocok untuk menjadi teman makan shabu-shabu.

Enaknya makan dengan cara memasak sendiri seperti ini kita bisa mengatur selera tingkat kematangan dan menambahkan merica atau bubuk cabe sesuka hati. Namun juga harus berhati-hati jangan sampai terkena tumpahan kuah panas. Tipsnya, jika dirasa kuah dan isinya sudah panas dan matang, lebih baik kompornya dimatikan.

Untuk rasa, karena memang dagingnya dari Frozen food ya rasanya enak seperti olahan Frozen food pada umumnya. Untuk kuahnya, kuah tom yam lebih enak dibandingkan kuah sup. Jadi jika kanti-kanti kesini, kami  rekomendasikan untuk memesan kuah TomYam saja. Kesimpulannya enak, meskipun belum luar biasa

Selain makanan, suasana restoran ini juga cukup menarik perhatian. Meskipun aksen nuansa Jepang kurang terasa, tetapi interiornya cukup instagramable dengan pajangan gambar dan quotes yang menarik.




Selain indoor, kanti-kanti juga bisa memilih makan di bagian depan restoran (outdoor). Restoran ini juga berada di pinggir jalan besar, jadi mudah menemukannya. Tepatnya ada di Bungo Barat, Ps. Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi 37211. Kalau nyari di Google Maps juga ada kok.

Untuk harganya memang Kanti harus menyiapkan 'kocek' yang lumayan. Waktu itu kami makan berempat, dengan 9-10 piring aneka Frozen food dan sayuran, 2 pilihan kuah, 2 porsi dimsum, 4 air mineral, 1 porsi nasi putih, menghabiskan kurang lebih Rp250.000.

Ada Kanti yang suka "nyabu" juga? Cerita di kolom komentar ya.


Menikmati Shabu-Shabu di 2Dbes

Galeri Jambi


Sebagai orang asli Jambi yang lidahnya akrab dengan Tempoyak, sesekali bolehlah kami menikmati kuliner khas negara lain, yaitu Jepang. Sekalipun begitu, nggak perlu jauh-jauh ke Jepang karena di kabupaten Bungo pun ada restoran yang menyediakan Shabu-Shabu.


Jangan salah ya, Shabu yang dimaksud bukan zat adiktif yang terlarang. Namun Shabu-Shabu merupakan makanan yang terdiri dari aneka daging dan sayuran yang dimasak atau dicelupkan dalam kuah panas. Jadi ciri khas kuliner ini tersedia kompor dan panci di atas meja makan, sehingga konsumen memasak sendiri makanannya.

Di 2Dbes Shabu yang disediakan terdiri dari paket untuk beberapa orang atau bisa memilih sendiri aneka daging (Frozen food) yang disediakan. Ada crab stick, fish ball, cheese ball, chicken stick, tahu, bakso, aneka jamur, dan juga ragam sayuran seperti wortel, kol, dan sawi. Sedangkan kuahnya ada dua jenis, kuah sup (tidak pedas) dan kuah TomYam (pedas). Kita bisa memasan kedua kuah tersebut dalam satu panci (ada pemisahnya).




Begitu panci berisi kuah disajikan dan kompor dinyalakan, rasanya nggak sabar untuk memasukkan aneka Frozen food ke dalamnya. Memang disayangkan belum ada lembaran tipis daging asli, tapi lumayanlah untuk mengobati kerinduan pada kuliner yang lezat disantap selagi hangat ini.

Setelah kuah cukup panas, kita tinggal memasukkan aneka Frozen food dan sayurannya. Tunggu sekitar 5-10 menit lalu siap disantap. Oh ya sebagai orang Indonesia yang cinta mati sama nasi disini Kanti juga bisa memesan nasi putih disini.


Memang selain shabu-shabu, ada menu lain yang disediakan. Salah satunya aneka dimsum. Masih cocok untuk menjadi teman makan shabu-shabu.

Enaknya makan dengan cara memasak sendiri seperti ini kita bisa mengatur selera tingkat kematangan dan menambahkan merica atau bubuk cabe sesuka hati. Namun juga harus berhati-hati jangan sampai terkena tumpahan kuah panas. Tipsnya, jika dirasa kuah dan isinya sudah panas dan matang, lebih baik kompornya dimatikan.

Untuk rasa, karena memang dagingnya dari Frozen food ya rasanya enak seperti olahan Frozen food pada umumnya. Untuk kuahnya, kuah tom yam lebih enak dibandingkan kuah sup. Jadi jika kanti-kanti kesini, kami  rekomendasikan untuk memesan kuah TomYam saja. Kesimpulannya enak, meskipun belum luar biasa

Selain makanan, suasana restoran ini juga cukup menarik perhatian. Meskipun aksen nuansa Jepang kurang terasa, tetapi interiornya cukup instagramable dengan pajangan gambar dan quotes yang menarik.




Selain indoor, kanti-kanti juga bisa memilih makan di bagian depan restoran (outdoor). Restoran ini juga berada di pinggir jalan besar, jadi mudah menemukannya. Tepatnya ada di Bungo Barat, Ps. Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi 37211. Kalau nyari di Google Maps juga ada kok.

Untuk harganya memang Kanti harus menyiapkan 'kocek' yang lumayan. Waktu itu kami makan berempat, dengan 9-10 piring aneka Frozen food dan sayuran, 2 pilihan kuah, 2 porsi dimsum, 4 air mineral, 1 porsi nasi putih, menghabiskan kurang lebih Rp250.000.

Ada Kanti yang suka "nyabu" juga? Cerita di kolom komentar ya.


1 komentar:

Silahkan Berkomentar Tanpa Menyinggung SARA atau SPAM ya.