Halaman

Setelah sebelumnya kami membagikan 15 Macam Tutorial dan Makna Tekuluk dari Kerinci - Jambi, selanjutnya ada tutorial dan makna tekuluk dari Kabupaten Bungo, Batang Hari, dan Juga Tebo yang masih berada dalam satu wilayah di Provinsi Jambi. 

Bagi yang belum mengetahui, Tekuluk merupakan tutup kepala tradisional khas wanita Jambi yang ada di setiap Kota dan Kabupaten. Biasanya setiap Kota/Kabupaten memiliki cirikhas gaya tekuluk masing-masing yang merupakan bagian dari budaya dan identitas daerah. 

Berikut tutorial tekuluk yang sumbernya kami dapatkan dari  Instagram Dekranasda Prov Jambi yang sumbernya juga berasal dari buku "Tekuluk" dan "Kuluk" produksi Dekranasda Provinsi Jambi.

Tekuluk dari Kabupaten Batang Hari

1. Tekuluk Daun Manggis

tutorial tekuluk jambi

Tekuluk ini dipakai oleh perempuan penari di Muaro Bulian Kabupaten Batanghari. DinamakanTekuluk Daun Manggis karena disekitar daerah ini dulunya merupakan penghasil manggis dan daun ini sering digunakan untuk obat-obatan an bagi masyarakat. 

Tutup kepala ini juga mencerminkan ketulusan hati seorang dalam mengayomi masyarakat sesuai dengan aturan adat istiadat yang berlaku.

Cara mengenakan:  Selendang batik pan-jang 120-150 cm, lebar 60-90 cm dililitkan, disilangkan sampai kebelakang dan diselip-kan di belakang kepala, dilengkapi dengan baju kurung melayu didepan belah bulu dan sarung.

2. Tekuluk Pakis Tejuntai


Tekuluk ini dikenakan wanita di desa Pamayung dan Muaro Bulian, Kabupaten Batanghari saat menari dan pesta pernikahan. 

Tutup kepala ini mencerminkan bagaimana seorang ibu mendidik dan mengajarkan anak-anaknya, saling tolong-menolong dan saling hormat-menghormati serta senantiasa berbuat baik. 

Cara Mengenakan:

  • Letakkan kain songket di kepala tidak sama panjang
  • Pilin sisi panjang di bawah telinga agar kencang
  • Putar ke belakang dan bawa melewati atas kepala menutupi dahi
  • Putar lagi ke belakang dan bawa naik dari bawah telinga kanan
  • Selipkan dan biarkan sisanya menjuntai
  • Rapikan sisa sisi kain pendek menjuntai di bahu

 

Kabupaten Bungo

1. Tekuluk Daun Pandan Berlipat

 

Kuluk ini dikenakan isteri pemangku adat untuk menghadiri upacara adat di desa Tabir Kabupaten Bungo

Dinamakan daun pandan berlipat karena pada waktu pemasangannya tekuluk dilipat menyerupai daun pandan, yang mencerminkan kekuatan tanpa kesombongan, cerdas untuk mencapai tingkat pencera-han dan memiliki kharisma yang tinggi dan dipercayai oleh masyarakat.

Cara mengenakan:  

  • Letakkan selendang di atas kepala, 
  • silangkan satu sisi ke atas dan putar ke belakang lalu sisipkan ujungnya di belakang. 
  • Naikkan sisi yang masih panjang memutar di atas dan jatuhkan ujungnya ke sisi kiri.

2. Tekuluk Mayang Terurai

 

Kuluk ini biasa dikenakan istri pemangku adat ketika menghadiri acara adat di desa Muaro Bungo Kabupaten Bungo. 

Kata mayang berasal dari rambut panjang yang terurai, karena saat pemasangan tekuluk dibelakang terjuntai menyerupai rambut panjang yang terurai, mencerminkan menutup aurat dan pembicaraan dari hal-hal yang dila-ang oleh agama dan adat dalam kehidup bermasyarakat.

Cara mengenakan:  

  • Letakkan selendang di atas kepala dengan sisi sama panjang. 
  • Bawa satu sisi ke atas kepala menyilang dan lingkarkan ke belakang. 
  • Silangkan juga sisi satunya dan selipkan dengan ketat. 
  • Ujung satu sisi dibiarkan tergerai di belakang bak daun mayang terurai. 

Kabupaten Tebo

1. Tekuluk Aur Cino

 

Tekuluk ini dipakai oleh kaum perempun pada pesta pernikahan dan nari di Kecamatan Tujuh Koto Kabupaten Tebo di daerah Aur Cino. 

Tutup kepala ini mencerminkan pribadi yang mampu menganalisa suatu masalah lebih jauh dan berunding hingga tuntas dengan adanya keseimbangan antara rasa dan pikiran.

Cara mengenakan:  

  • Kenakan selendang batik berumbai di kepala dan pilin kedua sisinya menjadi satu dari belakang. Dan naikkan ke atas. 
  • Putar ke belakang dan buhulkan seperti sanggul di bagian kiri belakang. 
  • Upayakan rumbai berkumpul di satu sisi menjadi hiasan yang cantik 

2. Tekuluk Bambu


Tekuluk ini dikenakan wanita di desa Pulau Tamiang Kabupaten Tebo menanti tamu acara adat dan pesta pernikahan, mencerminkan kejujuran dan ketulusan hati seorang wanita dalam kehidupan bermasyarakat. 

Cara Mengenakan:

  • Gunakan kain batik di kepala tidak sama panjang
  • Lipat atau pilin kedua sisi di bawah telinga
  • Bawa putar kain sisi yang panjang melewati dahi dan teruskan ke belakang
  • Angkat sisi yang pendek, dan lewatkan sisi kain yang panjang untuk memutari kepala sekali lagi
  • Ikat sisi kain dengan sisi pendek di atas telinga
  • Selipkan sisanya dan bentuk agar ujung kain seperti tegak berdiri menyerupai batang bambu

 3. Tekuluk Rambahan

Rambahan adalah nama daerah di Kabupa-ten Tebo yang mana ide nama tekuluk ini muncul dari kaum wanita saat menari di pesta adat di daerah Rambahan, mencerminkan seorang ibu yang mampu hidup berhemat dan terencana dalam kesehariannya.

Cara mengenakan: 

  • Letakkan selendang batik di kepala dan pilin kedua sisi-nya. 
  • Pilin lebih kencang sisi yang lebih pendek. 
  • Putar ke atas pilinan sehingga mem-bentuk lingkaran dan tahan dengan sisi yang panjang. 
  • Sisi yang panjang terus diputar ke belakang hingga naik lagi dan sisipkan dengan kencang. 
  • Biarkan ujung sisi pendek mencuat keatas. 

 

Demikian Tutorial dan Makna Tekuluk dari Kabupaten Batang Hari, Bungo, Tebo. Semoga bermanfaat untuk kanti-kanti yang akan menggunakan pakaian tradisional Jambi pada acara adat dan hari-hari istimewa.




Tutorial dan Makna Tekuluk dari Kabupaten Batang Hari, Bungo, Tebo

Galeri Jambi

Setelah sebelumnya kami membagikan 15 Macam Tutorial dan Makna Tekuluk dari Kerinci - Jambi, selanjutnya ada tutorial dan makna tekuluk dari Kabupaten Bungo, Batang Hari, dan Juga Tebo yang masih berada dalam satu wilayah di Provinsi Jambi. 

Bagi yang belum mengetahui, Tekuluk merupakan tutup kepala tradisional khas wanita Jambi yang ada di setiap Kota dan Kabupaten. Biasanya setiap Kota/Kabupaten memiliki cirikhas gaya tekuluk masing-masing yang merupakan bagian dari budaya dan identitas daerah. 

Berikut tutorial tekuluk yang sumbernya kami dapatkan dari  Instagram Dekranasda Prov Jambi yang sumbernya juga berasal dari buku "Tekuluk" dan "Kuluk" produksi Dekranasda Provinsi Jambi.

Tekuluk dari Kabupaten Batang Hari

1. Tekuluk Daun Manggis

tutorial tekuluk jambi

Tekuluk ini dipakai oleh perempuan penari di Muaro Bulian Kabupaten Batanghari. DinamakanTekuluk Daun Manggis karena disekitar daerah ini dulunya merupakan penghasil manggis dan daun ini sering digunakan untuk obat-obatan an bagi masyarakat. 

Tutup kepala ini juga mencerminkan ketulusan hati seorang dalam mengayomi masyarakat sesuai dengan aturan adat istiadat yang berlaku.

Cara mengenakan:  Selendang batik pan-jang 120-150 cm, lebar 60-90 cm dililitkan, disilangkan sampai kebelakang dan diselip-kan di belakang kepala, dilengkapi dengan baju kurung melayu didepan belah bulu dan sarung.

2. Tekuluk Pakis Tejuntai


Tekuluk ini dikenakan wanita di desa Pamayung dan Muaro Bulian, Kabupaten Batanghari saat menari dan pesta pernikahan. 

Tutup kepala ini mencerminkan bagaimana seorang ibu mendidik dan mengajarkan anak-anaknya, saling tolong-menolong dan saling hormat-menghormati serta senantiasa berbuat baik. 

Cara Mengenakan:

  • Letakkan kain songket di kepala tidak sama panjang
  • Pilin sisi panjang di bawah telinga agar kencang
  • Putar ke belakang dan bawa melewati atas kepala menutupi dahi
  • Putar lagi ke belakang dan bawa naik dari bawah telinga kanan
  • Selipkan dan biarkan sisanya menjuntai
  • Rapikan sisa sisi kain pendek menjuntai di bahu

 

Kabupaten Bungo

1. Tekuluk Daun Pandan Berlipat

 

Kuluk ini dikenakan isteri pemangku adat untuk menghadiri upacara adat di desa Tabir Kabupaten Bungo

Dinamakan daun pandan berlipat karena pada waktu pemasangannya tekuluk dilipat menyerupai daun pandan, yang mencerminkan kekuatan tanpa kesombongan, cerdas untuk mencapai tingkat pencera-han dan memiliki kharisma yang tinggi dan dipercayai oleh masyarakat.

Cara mengenakan:  

  • Letakkan selendang di atas kepala, 
  • silangkan satu sisi ke atas dan putar ke belakang lalu sisipkan ujungnya di belakang. 
  • Naikkan sisi yang masih panjang memutar di atas dan jatuhkan ujungnya ke sisi kiri.

2. Tekuluk Mayang Terurai

 

Kuluk ini biasa dikenakan istri pemangku adat ketika menghadiri acara adat di desa Muaro Bungo Kabupaten Bungo. 

Kata mayang berasal dari rambut panjang yang terurai, karena saat pemasangan tekuluk dibelakang terjuntai menyerupai rambut panjang yang terurai, mencerminkan menutup aurat dan pembicaraan dari hal-hal yang dila-ang oleh agama dan adat dalam kehidup bermasyarakat.

Cara mengenakan:  

  • Letakkan selendang di atas kepala dengan sisi sama panjang. 
  • Bawa satu sisi ke atas kepala menyilang dan lingkarkan ke belakang. 
  • Silangkan juga sisi satunya dan selipkan dengan ketat. 
  • Ujung satu sisi dibiarkan tergerai di belakang bak daun mayang terurai. 

Kabupaten Tebo

1. Tekuluk Aur Cino

 

Tekuluk ini dipakai oleh kaum perempun pada pesta pernikahan dan nari di Kecamatan Tujuh Koto Kabupaten Tebo di daerah Aur Cino. 

Tutup kepala ini mencerminkan pribadi yang mampu menganalisa suatu masalah lebih jauh dan berunding hingga tuntas dengan adanya keseimbangan antara rasa dan pikiran.

Cara mengenakan:  

  • Kenakan selendang batik berumbai di kepala dan pilin kedua sisinya menjadi satu dari belakang. Dan naikkan ke atas. 
  • Putar ke belakang dan buhulkan seperti sanggul di bagian kiri belakang. 
  • Upayakan rumbai berkumpul di satu sisi menjadi hiasan yang cantik 

2. Tekuluk Bambu


Tekuluk ini dikenakan wanita di desa Pulau Tamiang Kabupaten Tebo menanti tamu acara adat dan pesta pernikahan, mencerminkan kejujuran dan ketulusan hati seorang wanita dalam kehidupan bermasyarakat. 

Cara Mengenakan:

  • Gunakan kain batik di kepala tidak sama panjang
  • Lipat atau pilin kedua sisi di bawah telinga
  • Bawa putar kain sisi yang panjang melewati dahi dan teruskan ke belakang
  • Angkat sisi yang pendek, dan lewatkan sisi kain yang panjang untuk memutari kepala sekali lagi
  • Ikat sisi kain dengan sisi pendek di atas telinga
  • Selipkan sisanya dan bentuk agar ujung kain seperti tegak berdiri menyerupai batang bambu

 3. Tekuluk Rambahan

Rambahan adalah nama daerah di Kabupa-ten Tebo yang mana ide nama tekuluk ini muncul dari kaum wanita saat menari di pesta adat di daerah Rambahan, mencerminkan seorang ibu yang mampu hidup berhemat dan terencana dalam kesehariannya.

Cara mengenakan: 

  • Letakkan selendang batik di kepala dan pilin kedua sisi-nya. 
  • Pilin lebih kencang sisi yang lebih pendek. 
  • Putar ke atas pilinan sehingga mem-bentuk lingkaran dan tahan dengan sisi yang panjang. 
  • Sisi yang panjang terus diputar ke belakang hingga naik lagi dan sisipkan dengan kencang. 
  • Biarkan ujung sisi pendek mencuat keatas. 

 

Demikian Tutorial dan Makna Tekuluk dari Kabupaten Batang Hari, Bungo, Tebo. Semoga bermanfaat untuk kanti-kanti yang akan menggunakan pakaian tradisional Jambi pada acara adat dan hari-hari istimewa.




Tidak ada komentar

Silahkan Berkomentar Tanpa Menyinggung SARA atau SPAM ya.